JUST WANNA BE YOURS
PART 2
Dia menarik tubuhku untuk duduk di kursi taman belakang rumahnya yang cukup luas dan asri itu.
"hey wanita ceroboh, mengapa kamu adalah wanita yang di akan dijodohkan denganku ha?" tanyanya sekaratis
"hey apa kau pikir aku juga mau denganmu? dasar pria menyebalkan" kutatap wajahnya yang seperi monster kelaparan itu
"tapi aku tidak bisa menolak mu, karena jika itu aku lakukan sama saja eomma dan appa akan membunuhku karena aku bisa dianggap anak durhaka yang melupakan jasa orangtua ku" jelasnya
"mwo? aku juga memiliki alasan yang sama denganmu" ucapku dengan nada sedih
"mau tidak mau kita harus menerima perjodohan gila ini. Tapi itu semua hanya demi orangtuaku" jelasnya
"kau pikir hanya orangtua mu saja? baiklah aku akan menerimanya" kamipun kembali kedalam ruang makan dan melanjutkan makan malam bersama. Setelah membahas tanggal pertunangan dan pernikahan, aku dan keluargaku berpamitan dengan keluarga Park. Ya tuhan aku bisa gila dengan ini semua. Aku hanya bisa menatap lampu-lampu yang bertebaran dijalanan yang menyala begitu indahnya. Aku berharap bisa berlari dari kehidupanku.
Pagi ini aku berjalan kaki untuk menuju sekolahku yang cukup dekat dengan ruamah. Dengan earphone yang melekat ditelingaku aku menggendong tas sekolah dengan suasana hati yang gundah. Namun, tiba-tiba
TIN TIN TIN
Terdengar suara klakson yang cukup mengagetkanku, kulihat mobil berwarna merah itu berhenti didepanku
"woy apa kau sudah gila?" aku menggedor-gedor kaca mobil itu hingga dia membuka kaca mobilnya
"cepat naik" ternyata dia adalah Jimin
"tidak mau sebentar lagi akui sampai" ucapku cuek
"cepat naik aku tadi kerumahmu tapi kau sudah berangkat" jelasnya
" aku tidak peduli" aku melanjutkan langkah kaki di trotoar
Tiba-tiba sebuah tangan menarik tubuhku dan membuatku jatuh dipelukannya hingga cukup lama kami saling berpandangan.
"aishh, lepaskan aku" ucapku dengan marah
"tidak sebelum kau masukl kedalam mobil, wanita ceroboh" ucapnya
"baiklah tapi lepaskan aku" ucapku
"baiklah" dia melepaskan tubuhku begitu saja hingga aku terjatuh
"awww, pabo namja. Sakit tau" aku merasakn tubuhku begitu sakit atas tindakannya
"tadi kau bilang lepaskan" ucapnya sambil tertawa
Dengan terpaksa aku harus masuk ke dalam mobil namja memnyebalkan ini. Hingga tak lama kemudian kita sampai di gerbang sekolah.
"turunkan aku disini saja" tegasku
"anio, kau harus turun denganku. Aku membutuhkanmu untuk melerai para fans-fans fanatikku" ucapnya sombong
"aishh dasar sombong" aku terasa ingin muntah mendengarnya
"ayo turun" aku dan dia turun dari mobilnya
Kami berjalan menuju koridor sekolah, kulihat tatapan benci dari seluruh penggemar wanitanya. Mereka memberikan senyuman kepada Jimin. Memuakan sekali, mereka menatapku seolah ingin memasukanku ke dalam mulut mereka. Setelah sampai ke ruang kelas aku duduk di kursi dan disana terlihat teman-temanku yang sudah menungguku.
"omo, kau tadi berangkat dengan seorang Park Jimin" ucap Lee Sora dengan girang
"aishhh menyebalkan" ucapku sambil mengacak rambutku frustasi hingga tak terasa suara bel pun berbunyi.
Aku mengikuti pelajaran hari ini dengan sisa-sisa semangat yang ada. Mungkin waktu terasa begitu cepat hingga tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Aku merapikan buku pelajaranku di laci.
TO BE CONTINUE
INI MENJADI POSTINGAN TERSINGKAT SAYA