JUST WANNA BE YOURS
PART 1
Aku berjalan dengan selangkah demi selangkah menapaki trotoar di kota Seoul ini. Aku masih tidak menyangka dengan keputusan yang appa buat,aku harus menerima perjodohan gila ini. Apakah appa tidak pernah memikirkan masa depanku? apakah dunia bisnis membutakan segalanya. Ya tuhan di usiaku yang masih 18 tahun ini harus menerima kenyataan yang begitu pahit. Kulihat jam tangan yang melingkar di tanganku.
"ya tuhan sudah jam 07.45, gawat aku bisa-bisa dihukum lagi" aku mempercepat langkah kakiku,untung saja sekolahku tidak begitu jauh lagi.
Aku mulai memasuki pintu gerbang Seonjung High School, sekolah dimana aku menuntut ilmu. Untung saja gerbang belum tertutup dengan langkah terburu-buru aku berjalan dikoridor sekolah untuk menuju ruang kelasku namun tiba-tiba.
"brukk" aku menabrak seseorang hingga kami terjatuh dilantai. Damn!!! aku mengumpat dalam benakku kenapa aku harus seceroboh ini. Akupun segera berdiri dan merapikan diriku.
"apa kau tidak bisa berjalan dengan baik? lihatlah bukuku jatuh semua" ucap murid laki-laki itu.
" ma-" belum sempat aku mengucapkan kata maaf bel tanda masuk sudah berbunyi akupun langsung berlari menuju ruang kelas. Hingga tak lama kemudian guru Kim datang bersama dengan seorang murid laki-laki.
"selamat pagi anak-anak" aku dan teman-temanku pun membalas salam dari guru Kim.
"hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika, Jimin kenalkan dirimu" guru Kim menyuruh murid baru itu untuk berdiri di tengah-tengah kelas.
"annyeong Park Jimin imnida, saya pindahan dari Amerika semoga kita bisa menjadi teman yang baik" dengan membungkukan badannya untuk mengakhiri ucapannya.
Ommo!!! dia murid laki-laki yang aku tabrak tadi. Mati aku, sekarang dia menatapku dengan tatapan membunuh. Akupun memberinya senyuman seoalh-olah tidak terjadi apa-apa.
"Jimin kau duduk dibangku kosong di belakangnya Sunny" guru Kim menunjuk bangkuy kosong dibelakangku. Diapun berjalan melawatikui dengan tatapan membunuhnya lagi. Ya tuhan, apakah dia memiliki kepribadian dingin seperti itu? apakah didalam jiwanya bersemyam jiwa monster.
"oke anak-anak kita mulai pelajaran hari ini,kalian buka buku kalian dan buka halaman 150" ucap guru Kim.
Tak terasa sekarang sudah jam istirahat akupun berdiri dari tempat dudukku untuk pergi kekantin, tapi tiba-tiba.
"hai kau Sunny" dia menarik tanganku
"mwo?" aku mencoba untuk melepasakan tangannya
"hey wanita ceroboh, cepat minta maaf padaku sekarang" ucapnya dengan dingin
" hehehehe maafkan aku, aku tadi benar-benar tidak sengaja menabarakmu" aku menujukan wajah melasku.
"aishh, wajahmu begitu buruk saat kau berekspresi seperti itu" dengan menunjukan wajah tidak suka.
"tertserah kau saja" akupun meninngalkannya dan langsung menuju kantin.
SKIP
@Sunny house
"cepat bersiap-siap kita akan menghadiri makan malam dengan calon suamimu" ucap eomma
" apa? ini gila" aku menghentakan kakiku di lantai
"janganlah seperti anak kecil, bersikaplah dewasa. tidak ada penolakan kau harus mau"appa memberikan death glarenya kepadaku.
"ne" aku langsung menuju kamarku dan membanting pintu kamarku dengan keras.
Apa-apaan ini? apakah mereka tetap akan melakukan perjodohan sinting ini? apakah aku hanya dijadikan alat peraga bisnis mereka? Ya tuhanaku gila dengan ini semua. Akupun mempersiapkan diriku. Sekarang jam 19.00 KST, aku dan keluargakupun menuju ke rumah kediaman Keluarga Park. Rumahnya memang sangat besar, aku dan eommaku mengikuti appa dari belakangnya.
"Lee Jung akhirnya kalian datang juga" ucap tuan Park sambil memeluk appa
"iya selamat malam Lee" mereka saling berpelukan.
"omo apakah ini putrimu? cantik sekali" nyonya Lee mencubit kedua pipiku
"gomawo ahjumma" ucapku dengan senyum terpaksa
"baiklah kita mulai makan malamnya, chagi panggilkan Jimin diatas" ucap Tuan Park
"ne chagi" nyonya Park langsung menuju ke lantai atas rumahnya, tak lama kemudian nyonya park datang bersama putranya.
"ya tuhan anakmu tampan sekali" ucap eomma yang terkesan berlebihan
"gomawo ahjumma" kulihat dia duduk dikursinya dan kuperhatikan wajahnya dari bawah sampai atas.
"kau?" ucapku dan dia secara bersamaan
"apa kalian sudah pernah bertemu?" tanya eomma
"sudah ahjumma dia teman sekelasku" ucapanya sambil menatapku tajam
"jinjjayo sunny?" tanya eommaku lagi
"ne eomma" ucapku dengan malas.
"bagus kita tinggal menentuakn tanggal pertunangan dan pernikahan mereka" ucap tuan Park
"mwo? ini terlalu cepat appa" ucapnya
"ne, ahjussi ini terlalu cepat untuk kami. kami masih sekolah" tegasku
"hahaha, kalian sangat kompak dalam berpendapat. Terima saja perjodohan ini, ini tidak akan seburuk yang kalian bayangkan" ucap appa
"appa aku akan berbicara dengan sunny sebentar" dia memberiku isyarat untuk keluar mengikutinya.
Dia mengajakku ke taman belakang rumahnya.
TO BE CONTINUE
PLEASE COMMENT MY POST!!!!!
GOMAWO YANG UDAH BACA.
Jimin lago
BalasHapus